Happy All The Time


Renungan Singkat Untuk Harian

Image

Aku bersyukur karena hari ini aku masih dapat melewati kembali kehidupanku di dunia,

Masih dapat bernafas dengan sehat,

Masih dapat makan dengan layak,

Masih dapat bertemu keluarga dan orang-orang yang kusayangi,

Masih dapat berbuat baik dan hal yang bermanfaat serta berguna untuk orang lain,

Besok Aku akan lebih baik lagi berusaha dan berjuang dalam hidup ini,

Mengusahakan yang terbaik untuk diri sendiri dan makhluk lain,

Apapun yang terjadi akan Aku hadapi dengan kesabaran, penuh cinta dan kasih sayang

Semoga semua makhluk berbahagia.

Belajar bersyukur

Suara merdu yang kita lantunkan setiap hari ini, tidak dimiliki oleh mereka yang bisu.

Indahnya warna-warni dunia yang kita lihat dan nikmati ini,

tidak dapat dirasakan oleh mereka yang buta

Langkah dan larian kecil kaki-kaki kita ini, tak dapat ditiru oleh mereka yang lumpuh.

Perut ini kenyang, mereka di sana kelaparan…

Tubuh ini hangat, mereka kedinginan…

Masihkah kita mengeluhkan hidup kita saat ini?

Sementara yang lain tak dapat berbicara, buta, lumpuh, kelaparan dan kedinginan tanpa tempat tinggal.

Sumber : Selfyparkit.wordpress.com

LIMA JARI TANGAN



Lima jari tangan mengadakan pertemuan dengan tujuan memutuskan siapakah sesungguhnya di antara mereka yang paling unggul.
Pertama-tama, jempol tangan dengan bangganya berkata: “Asalkan saya mengacungkan jempol, berarti menandakan bahwa sayalah yang paling unggul!”
Jari telunjuk dengan gusarnya membantah dan berkata: “Setiap kali ingin makan, selalu menggunakan telunjuk untuk mencolek dan mencicipinya. Tanpa dapat mencicipi makanan dan makan, semuanya tidak bisa hidup. Oleh karena itu, sayalah yang paling unggul.”
Jari tengah juga tidak mau kalah dan berkata: “Diantara kita, sudah pasti sayalah yang paling tinggi dan panjang. Oleh karena itu, anda semua harus mendengarkan perintah saya!”
Jari manis dengan tenangnya berkata: “Setiap kali upacara pernikahan, cincin kawin selalu dikenakan pada saya. Demikian pula segala macam cincin perhiasan yang bagus dan mahal selalu dikenakan pada saya! Bagaimana anda dapat menyamakan diri dengan saya?”
Keempat jari masing-masing membanggakan diri, namun hanya jari kelingking yang berdiam diri. Keempat jari tersebut kemudian dengan perasaan heran berkata: “Kenapa kamu berdiam
diri?”
Jari kelingking dengan rendah hatinya berkata: “Saya adalah yang paling kecil dan paling akhir, bagaimana mungkin saya dapat menyamakan diri dengan anda sekalian?”
Pada waktu keempat jari merasa senang sekali mendengar ucapan tersebut, jari kelingking melanjutkan: “Tetapi pada waktu memberikan salam dan hormat (anjali – bersikap hormat dengan merangkapkan kedua tangan di dada) kepada Sang Buddha dan orang bijaksana lainnya; sayalah yang paling depan dan dekat dengan mereka!”
Di dalam masyarakat kita sering menjumpai orang-orang yang menganggap dirinya paling unggul. Orang yang benar-benar unggul bukanlah diukur dengan kedudukan, nama besar dan lain sebagainya. Orang yang benar-benar unggul adalah orang yang dapat menghormati orang lain dan dapat mengerti keadaan orang lain.
Bila seseorang dapat menerima dan memaklumi keadaan suatu keluarga, maka dialah yang patut disebut sebagai kepala keluarga. Demikian pula bila seseorang dapat menerima masyarakat, jagat raya, maka hatinya akan semakin lapang dan dapat bersatu dengan kebenaran Dharma, dia adalah seorang pemimpin besar.
Di dunia ini, sesuatu yang terhormat dan agung haruslah tumbuh dari ketulusan hati!

Sumber : Buku I Zhe Lu Hwa Liang Yang Ching
Oleh : Maha Bhiksu Shing Yun
Penyadur : Tan Chau Min

Jangan di klik

Powered By Widi Corporation

Bisnis Online